Minggu, 16 Oktober 2011

Indonesia pasar bagi waralaba asing

Photo: KOMPAS/
RIZA FATHONI
JAKARTA,
KOMPAS.com
Ketua Komite
Tetap Waralaba
dan Lisensi Kadin
Indonensia Amir
Karamoy
menyebutkan, Indonesia
merupakan pasar
bagi waralaba
asing. Salah satu
negara yang
menyasar
Indonesia adalah
Malaysia.
Terhadap hal ini,
pemerintah
seharusnya
melindungi pasar
domestik dari
derasnya arus
waralaba asing itu.
"Indonesia itu
memang betul-
betul pasar dari
waralaba asing,
khususnya
Malaysia," ujar
Amir di Jakarta,
Jumat (14/10/2011).
Amir
menyebutkan, hal
ini ada kaitannya
dengan jumlah
penduduk.
Menurut dia,
penduduk Malaysia
hanya 30 juta jiwa,
sementara
Indonesia
mencapai 240 juta
jiwa. "Indonesia itu
memang jadi pasar
waralaba,
khususnya
Malaysia,"
katanya.
Hal ini pun
mendesak Kadin
Indonesia dan
Waralaba dan
Lisensi Indonesia
(Wali) untuk
membawa
waralaba Indonesia
ke pasar
internasional. Akan
tetapi, lanjut dia,
upaya ini tidak
didukung oleh
pemerintah dan
perbankan.
Oleh sebab itu,
Amir pun khawatir
dengan potensi
kelas menengah
sebanyak 90 juta
penduduk,
Indonesia
merupakan pasar
yang menarik bagi
asing. "Yang saya
kuatirkan tahun
2012 kita akan
kebanjiran
waralaba asing,"
ujarnya.
Maka, kedua
lembaga ini pun
berharap
pemerintah bisa
memerhatikan
ancaman tersebut.
Salah satunya,
harus ada regulasi
yang mengatur
waralaba asing
yang mau masuk
ke pasar domestik.
"Harus diregulasi,
pasar kita terlalu
liberal terlalu
bebas," tegasnya.
Menurut dia,
negara-negara lain
di kawasan Asean
telah menetapkan
regulasi terkait hal
itu. Salah satunya,
waralaba asing
harus bermitra
dengan pengusaha
lokal.
Terhadap hal ini,
Ketua Waralaba
dan Lisensi
Indonesia Levita
Supit
menyebutkan,
pemerintah harus
menjaga pasar
domestik dari
waralaba asing.
"Kalau kita jadi
pemerintah, kita
akan hold. Nggak
bisa dong, orang
negara kita lagi
susah, pelaku
bisnis kita juga lagi
istilah lagi
terpuruk. Kenapa
kita buka seluas-
luasnya. Nggak
fair," tegas Levita
Sumber: Kompas.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar